Minggu, 20 Juni 2021

Cinta beda agama

  Cinta Berbeda Agama


Cinta dengan seorang yang berbeda agama sangatlah sulit dan sangat mudah ditaklukan. Cinta merupakan dimana dua insan yang sangat berbeda menjadi satu dan sangat utuh.

***

"Alan" seseorang telah menarik tangan ku. "Eh iya, ada apa rel?" Kataku sambil menoleh kebelakang dan menjawab Farrel.

Farrel berkata. "Nanti pulang sekolah lu tungguin Tiara ya" kata farrel sambil melepaskan tanganku.

***

"Mau pulang juga sama gw sama Tiara" kataku kepada farrel, farrel pun menjawab "Hehe iya, tahu aja lu" kata farrel kepadaku "ya udah deh" jawabku kepada farrel, "Oke deh, sampai jumpa pas pulang nanti” kata farell sambil berjalan menuju tangga.

***

Jam demi jam, detik demi detik tak Terasa sebentar lagi bel pulang sekolah waktu yang aku tunggu sudah tiba bel pulang sekolah telah berbunyi menandakan bahwa waktu untuk sekolah telah selesai setelah bel pulang sekolah itu berbunyi aku menunggu Farrel temanku dan menunggu Tiara di kantin sekolah.

***

Setelah aku menunggu selama 1 jam Farrel dan Tiara pun tiba di kantin dan Tiara pun berkata kepada ku "maaf ya semit aku udah bikin kamu menunggu aku dan farrel selama satu jam soalnya kami berdua habis piket kelas" jawab Tiara yang melihat wajahku yang penuh dengan pertanyaan.

***

Aku pun menjawab pertanyaan Tiara.

"Iya nggak apa-apa aku ngerti kok"

Lalu farrell pun kembali menyambung percakapan kita berdua "guys yuk kita pulang takut kesorean kita pulang nya"

***

"Oke bro, Tiara kita langsung pulang yuk keburu sore" kataku Kepada farrell dan Tiara, akhirnya kami bertiga pun pulang dengan angkutan umum yang lewat di sekitar sekolah kami. Kami bertiga merupakan teman sekelas kami sekarang duduk di kelas 3 SMP.

***

Karena rumah farrell dekat sekolah dia turun terlebih dahulu dari angkutan umum sebelum dia turun dari angkutan umum dia pamit kepada kami "eh guys gw balik duluan ya soalnya gw udah nyampe di rumah gw bye guys" pamit farrel kepada kami berdua.

***

Aku pun menjawab kepada farrell "iya bro salam buat keluarga lu ya biar sehat terus" jawabku spontan. Setelah farrel turun tinggal lah kami berdua di angkutan umum bersama orang dewasa lainnya. 

***

Di tengah perjalanan menuju rumah kami karena rumahku dan rumah Tiara berdekatan Tiara menanyakan sesuatu kepada ku. "Tiara boleh nanya sesuatu enggak sama alant?” tanya Tiara Kepada ku.

***

"Boleh, tanya aja” jawabku Kepada tiara.

“alan yakin sama hubungan ini?” tanya tiara secara serius.

“Kok tiara nanya kaya gitu? Tiara udah dapat yang lebih dari semit ya?” tanyanku balik.

“Bukan, bukan gitu. Tiara enggak yakin aja sama hubungan ini” jawab Tiara sambil melihat aku.


Dan seketika lokasi yang kami tuju pun sudah sampai, dan kami pun turun dari angkutan yang kami naiki tadi. Aku membayarnya sedangkan tiara menungguku. “Kok semit diam aja, semit marah?” tanya tiara sambil memegang tangan kananku. “Eh, engga kok. Aku cuma takut aja kehilangan tiara.” jawabku sambil membalas pegangan tangan tiara.

***

“Tenang, tiara aku enggak akan ninggalin kamu. Aku akan selalu ada di hati kamu untuk selamanya.” kata tiara dengan tersenyum penuh arti. “Makasih, ternyata aku enggak salah pilih” kataku dengan lembut. Sedih rasanya jika harus jujur padanya, satu sisi aku sayang banget sama tiara, satu sisi lagi aku memikirkan keyakinan kami yang berbeda.


“tiara panggilku sambil menatap matanya.

“Iya alan” jawab Tiara. “Maaff..” kataku sambil menangis.

“Maaf buat apa Alan? Jangan nangis dong, kamu kan enggak ada salah sama aku” kataku sambil menghapus air mata tiara dengan tanganku yang lembut. “Maaf tiara, mungkin hubungan kita sampai di sini aja” kataku menangis sambil memeluk tiara. Dia hanya terdiam seribu bahasa.

“alan kamu denger tiara kan? Tiara sayang sama Alan, Tiara juga takut kehilangan alan. Tapi kita gak mungkin bersama, Kita gak mungkin kayak gini terus Alann.” Kata tiara dengan hati yang begitu kecewa. Sebenarnya tiara tak ingin seperti ini mitt, aku ingin selalu bersamamu sampai akhir hayatku. Namun apa daya, kita sudah ditakdirkan untuk tidak dapat bersama-sama.

***

Dia membalas pelukanku, pelukan yang begitu penuh arti bagi hidupku. “semit tahu kita tidak akan bisa selamanya, tapi bolehkah hatimu tinggal di hatiku untuk selamanya? Alan sangat menyayangimu tiara, tak ada yang mampu menggantikan posisimu di hati ini. Jika ini jalan yang terbaik untuk kita, baiklah kita akhiri saja hubungan ini. Terima kasih sudah menemaniku selama 6 bulan ini, terima kasih sudah mewarnai hidupku dengan warna yang begitu indah. Berkatmu aku mengenal apa itu sebenarnya cinta.” kataku sambil meneteskan air mata yang mengenai baju tiara.

***

Aku hanya diam, diam, dan terus diam. Menangis di dalam pelukannya, pelukan terakhir yang sangat penuh arti yang ku rasakan di dalam hidupku. Semoga engkau dapat yang lebih baik dariku semit, dan mendapatkan jodoh yang seiman denganmu. Terima kasih sudah bersedia masuk di dalam hidupku. Sosokmu tak akan pernah aku lupakan sepanjang hidupku. Ya begitulah cinta beda agam yang membuat kita bingung, apakah kita lebih mencintai ciptaanNya atau penciptaNya. Tapi tenang.. Akan ada masanya cinta akan mendatangimu dan tak akan pernah meninggalkanmu untuk selamanya.


Selesai

Pesan moral:"arti cinta sebenarnya telah terangkum dalam cerita diatas, cerita diatas merupakan arti cinta yang sebenarnya."


Karya: semit Darmawan




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kekasih idaman

 Kekasih Idaman Di Sebuah kota yang besar di negara Tokyo Jepang, hiduplah remaja berusia 17 tahun bernama kazuraba Kouta dia tinggal di Tok...